1. Pengertian
Pengidentifikasian
risiko merupakan proses analisa untuk menemukan secara sistematis dan
berkesinambungan atas risiko (kerugian yang potensial) yang dihadapi
perusahaan. Karenanya diperlukan checklist untuk pendekatan yang
sistematik dalam menentukan kerugian potensial. Salah satu alternatif sistem
pengklasifikasian kerugian dalam suatu checklist adalah; kerugian hak milik (property
losses), kewajiban mengganti kerugian orang lain (liability losses)
dan kerugian personalia (personnel losses). Checklist yang
dibangun sebelumnya untuk menemukan risiko dan menjelaskan jenis-jenis kerugian
yang dihadapi oleh sesuatu perusahaan.
Dengan
mengamati langsung jalannya operasi, bekerjanya mesin, peralatan, lingkungan
kerja, kebiasaan pegawai dan seterusnya, manajer risiko dapat mempelajari
kemungkinan tentang hazard. Untuk itu keberhasilannya dalam
mengidentifikasi risiko tergantung pada kerjasama yang erat dengan
bagian-bagian lain yang terkait dalam perusahaan.
Manajer
risiko dapat menggunakan tenaga pihak luar untuk proses meng-identifikasikan
risiko, yaitu agen asuransi, broker, atau konsultan manajemen risiko. Hal ini
tentunya punya kelemahan, dimana mereka membatasi proses hanya pada risiko yang
diasuransikan saja. Dalam hal ini diperlukan strategi manajemen untuk
menentukan metode atau kombinasi metode yang cocok dengan situasi yang
dihadapi.
2. Manfaat Daftar Kerugian Potensial
Daftar kerugian potensial merupakan:
·
Daftar yang dapat menunjang pencapaian
berbagi tujuan, yang berkaitan dengan pengelolaan bisnis pada umumnya. Jadi
tidak hanya untuk kepentingan manajemen risiko saja.
·
Suatu cara yang sistematis guna
mengumpulkan informasi mengenai perusahaan-perusahaan lain yang mungkin ada kaitannya
dengan aktivitas bisnisnya.
·
Jadi daftar kerugian potensial
sangat bermanfaat bagi kegiatan pengelolaan bisnis secara keseluruhan, tidak
hanya di bidang penanggulangan risiko saja.
Manfaat daftar kerugian potensial yaitu:
·
Mengingatkan Manajer Risiko tentang
kerugian-kerugian yang dapat menimpa bisnisnya.
·
Sebagai tempat mengumpulkan
informasi yang akan menggambarkan dengan cara apa dan bagaimana bisnis-bisnis
khusus yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi risiko potensiil yang
dihadapi bisnisnya.
·
Sebagai bahan pembanding dalam
mereview dan mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah dibuat, yang
dapat mencakup premi yang sudah dibayar. Pengamanan-pengamanan yang telah
dilakukan kerugian-kerugian yang timbul dan sebagainya.
3. Klasifikasi Kerugian Potensial
Risiko dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
·
Speculative Risks (Risiko
Spekulatif)
Risiko spekulatif adalah risiko yang memberikan
kemungkinan untung (gain) atau rugi (loss) atau tidak untung dan tidak rugi
(break even). Risiko Spekulatif disebut juga risiko dinamis (dynamic risk).
Contoh: Risiko
dalam dunia perdagangan (kemungkinan untung atau rugi)
·
Pure Risks (Risiko murni)
Risiko yang hanya mempunyai satu akibat yaitu
kerugian.Sehingga tidak ada orang yang aka menarik keuntungan dari risiko ini.
Contoh: Kebakaran
·
Fundamental Risk- (Risiko
fundamental)
Risiko yang sebab maupun akibatnya impersonal
(tidakmenyangkut seseorang). dimana kerugian yang timbul dari risikoyang
bersifat fundamental biasanya tidak hanya menimpa seorang individu melainkan
menimpa banyak orang.
Contoh :
Gempa bumi, perang, inflasi , dll
Risiko yang sifatnya fundamental
dapat timbul misalnya dari :
1. Sifat masyarakat dimana kita hidup.
2. Dari peristiwa-peristiwa phisik tertentu yang
terjadi diluar kendali manusia.
·
Particular Risks (Risiko khusus)
Risiko khusus dimana risiko ini disebabkan oleh
peri,stiwaperistiwa individual dan akibatnya terbatas.
Contoh: Pencurian
·
Perubahan Klasifikasi Risiko
Perubahan klasifikasi risiko dapat terjadi apabila
penyebab terjadinya risiko dan akibat dari risiko berubah atau dapat pula
disebabkan adanya cara pandang seseorang terhadap risiko tersebut.
Contoh:
Dulu pengangguran dianggap sebagai kemalasan atau
kurangnya ketrampilan seseorang sehingga diklasifikasikan sebagai Particular
Risks. Tetapi kini orang cenderung memandang pengangguran sebagai gejala yang
umum, yang diakibatkan kegagalan pemakaian sistem ekonomi, oleh karena itu
pengangguran dipandang sebagai Fundamental Risks.
·
Guna Klasifikasi Risiko
Klasifikasi risiko berguna dalam rangka menetapkan
apakah suatu risiko dapat diasuransikan atau tidak dan untuk menentukian apakah
suatu risiko lebih tepat ditangani oleh pemerintah atau diserahkan kepada
lembaga asuransi komersial.
·
Risiko yang dapat diasuransikan dan
risiko yang tidak dapat diasuransikan
Risiko spekulaif tidak dapat diasuransikan karena
pada risiko ini terdapat kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan.Risiko murni
dapat diasuransikan karena hanya mempunyai satu kemungkinan yaitu mendatangkan
kerugian, tetapi berdasarkanpertimbangan secara yuridis maupun komersial tidak
semua risikomurni dapat diasuransikan.Risiko fundamental; biasanya asuransinya
dikelola oleh pemerintah, hal ini dikarenakan akibat dari risiko ini dalam
jumlah dan area yang luas.
4. Metode Pengidentifikasian Risiko
·
Questionnaire
Analisis Risiko ( Risk Analysis Questionnaire )
Analisis
ini menjuruskan manajer risko untuk memastikan bahwa informasi diperlukan
berkenaan dengan harta dan operasi perusahaan tidak ada yang terlewatkan. Untuk
memperkuat informasi ini akan dipertimbangkan informasi yang diperoleh dengan
metode lainnya.
·
Metode
Laporam Keuangan
Menganalisis
neraca, laba – rugi dan catatan lain yang mendukung, sehingga manajer resiko
bisa mengidentifikasi semua resiko yang berkenaan dengan harta, utang dan
personalia perusahaan.
·
Metode
Flow Chart
Analisis kerugian
yang meliputi kerugian berkenaan dengan harta, tanggung jawab dan personil.
·
Inspeksi
Langsung Pada Objek
Dengan
mengamati langsung jalannya operasi bekerjanya peralatan, lingkungan kerja,
kebiasaan kerja pegawai dll. Manajer risiko dapat mempelajari lebih banyak lagi
dan mayakinkan tentang hazard yang mungkin tidak disadari oleh pekerja atau
yang mungkin tidak pernah ditemukan dalam laporan tertulis.
·
Interaksi
Dengan Bagian Lain
Keberhasilan
manajer risiko mengidentifikasi resiko terutama tergantung pada kerjasama yang
erat dengan bagian – bagian dalam perusahaan. Manajer bagian – bagian ini
secara menjadi awas terhadap risiko yang diihadapinya.
·
Statistik
Kerugian
Pengidentifikasian
risiko dapat dilakukan berdasakan data statistic tentang kerugian yang lalu dan
kerugian mana yang sering terjadi. Berdsarkan data yang ada akan dilihat
kemungkinan terjadinya resiko yang sama pada masa yang akan datang.
·
Analisis
Lingkungan
Prof.O’Connell menyatakan bahwa
penggunaan analisis lingkungan eksternal sama baiknya dengan penggunaan
analisis internal dalam mengidentifikasi risiko.