Orientasi
Eksternal dan Internal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang
orientasi Eksternal. Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya -
sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi
Eksternal didapat dari :
1. Konsumen
: setiap orang pemakai barang dan
atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan
2. Perusahaan
yang sudah ada
3. Saluran
distribusi : menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka
perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan
pertimbangan yang baik
4. Pemerintah
5. Penelitian
dan Pengembangan
Orientasi
Internal didapat dari :
1. Analisa
konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang
perlu dipecahkan
2. Penggunaan
daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan
dengan konsep dan masalah-masalahnya
3. Rekombinasi
unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan
masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan
Proses
inovasi :
1. Wirausahawan
melihat adanya kebutuhan
2. Mengumpulkan
data dan mendefinisikan konsep-konsep
3. Menguraikan
masalah-masalah
4. Menggunakan
daya ingat untuk mencari kesamaan
5. Menemukan
kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6. Melihat
bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
7. Mencari
pemecahan sementara
8. Meneliti
pemecahan dengan hati-hati
9. Bergerak
terus jika semuanya baik
10. Mencapai
keberhasilan
Sumber
Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru :
ü Kebutuhan
akan sumber penemuan
ü Hobi atau
kesenangan pribadi
ü Mengamati
kecenderungan-kecenderungan
ü Mengamati
kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
ü Mengapa
tidak terdapat ?
ü Kegunaan
lain dari barang-barang biasa
ü Pemanfaat
produk dari perusahaan lain
Proses
Perencanaan dan Pengembangan Produk :
1. Tahap
Gagasan : Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian
ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen
riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama
wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak
2. Tahap
Konsep : Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang
dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru
3. Tahap
Pengembangan Produk : ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi
konsep produk yang dapat diuji. Ada perbedaan antara ide produk,
konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide produk adalah produk yang
mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar
4. Tahap Uji
Pemasaran :
5. Tahap Komersialisasi : menyangkut perencanaan dan pelaksanaan
strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar.
Produk
Yang Sesuai Untuk Perusahaan Kecil
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil
untuk penciptaan suatu produk :
·
Untuk pemilihan produk, perusahaan harus
memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki
·
Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan
·
Untuk produk atau proses yang disuplai kepada
perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat
para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri
·
Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih
besar dari biaya
·
Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian
produk atau proses
Arti
Penting Orientasi Pemasaran
§ Penyebab
gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing
§ Wirausahawan
harus berorientasi konsumen
Matriks Produk – Pasar
5 langkah
untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
§ Pemeriksaan
kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar
§ Pemeriksaan
kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan
§ Pemisahan
bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan
tertarik
§ Pertimbangan
mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru
pada bauran
§ Derivasi
profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan
yang dicapai pada langkah 1 sampai 4
Kegagalan
Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru
ü Kurangnya
obyektivitas
ü Kurangnya
kedekatan dengan pasar
ü Pemahaman
kebutuhan teknis yang tidak memadai
ü Diabaikannya
kebutuhan finansial
ü Kurangnya
diferensiasi produk
ü Pemahaman
terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai
No comments:
Post a Comment