Umpan-balik atau suap-balik (feedback) adalah
suatu proses di mana sebagian darioutput (keluaran) di-loloh-balik-kan ke bagian input (masukan).
Hal ini sering dipakai untuk pengendalian suatu sistem yang bersifat dinamis
sehingga sistem tersebut dapat diatur untuk mencapai keadaan yang stabil yang
diinginkan. Beberapa contohnya dapat dijumpai pada sistem kompleks yang dipakai
di bidang teknik, instrumentasi, elektronika,termodinamika, biologi, arsitektur, maupun ekonomi, dan lain lain.
Contoh konkrit dari sistem kendali dengan loloh-balik ini
adalah stir mobil pada saat kita mengendarai/menyetir
mobil kita. Jika di tengah jalan kita menjumpai bahwa mobil kita terlalu ke
pinggir (dan takut akan menabrak orang), maka informasi ini kita pakai (di-feedback-kan
ke input) untuk mengubah kedudukan stir mobil sehingga mobil akan berada pada
posisi jalur yang benar (output yang kita inginkan).
1.
Feedback Positif – Feedback Negatif
Feedback positif adalah isyarat / gejala yang ditunjukkan
oleh komunikan yang menandakan bahwa ia / mereka memahami, membantu dan mau
bekerja sama dengan komunikator untuk mencapai sasaran komunikasi tertentu, dan
tidak menunjukkan perlawanan / pertentangan.
Contohnya : komunikan mengangguk-angguk,
memperhatikan dengan serius, mencatat, responsif ketika ditanya.
Feedback negatif adalah isyarat / gejala yang ditunjukkan
oleh komunikan yang menandakan bahwa ia / mereka memiliki sikap serta perilaku
yang dapat berkisar dari mulai tidak setuju hingga tidak menyukai pesan, cara
penyampaian, atau bahkan diri sang komunikator. Segalanya sesuatu yang
merupakan lawan dari feedback positif adalah feedback negatif.
2. Feedback Netral – Feedback Zero
Feedback Netral adalah jenis feedback yang sulit untuk
dinilai sebagai isyarat / gejala yang menunjukkan respon positif atau negatif.
Dengan kata lain feedback netral adalah feedback yang tidak jelas wujudnya;
apakah itu positif atau negatif.
3. Feedback Internal – Feedback Eksternal
Feedback Internal adalah yang menunjukkan sumber dari
isyarat / gejala yang menjadi feedback. Bila itu muncul dari dalam diri
komunikator, maka itu disebut feedback internal. Maksudnya, misalnya ketika
komunikator telah mengatakan sesuatu, tapi kemudian ia ingat sesuatu dan
meralat apa yang telah ia katakan, maka yang kita lihat itu dapat kita katakan
sebagai hal yang terjadi karena ada feedback internal pada diri komunikator.
Feedback Eksternal adalah feedback yang munculnya berasal
dari komunikan. Dalam hal ini komunikan dapat menunjukkannya dengan memberikan
ekspresi wajah tertentu, gerak-gerik, perilaku atau bahkan suara-suara yang
muncul ketika komunikasi tengah berlangsung.
No comments:
Post a Comment